Dukung Ketahanan Pangan, Rutan Praya Berdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan

Lombok Tengah NTB - Rumah Tahanan Kelas IIB Praya melaksanakan kegiatan penanaman sayur dan cabai dalam rangka implementasi 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Terkait ketahanan pangan, Rabu (19/02). 

Program tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kepada warga binaan keterampilan bertani yang dapat berguna bagi mereka setelah masa tahanan, serta menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan mandiri.

Baca juga: Musim Penghujan Tidak Menentu, Raja Maroko: Antisipasi Merosotnya Hasil Pertanian

Tanaman sayur dan cabai yang ditanam di area sekitar Rutan Praya diharapkan dapat menjadi sumber pangan yang tidak hanya bermanfaat untuk konsumsi di dalam rutan, tetapi juga mendukung tujuan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan. 

Baca juga: BPS: Maret 2022 Produksi Padi Melimpah, Harga Gabah dan Beras Turun

Kegiatan tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen Rutan Praya dalam mendukung Asta Cita Presiden dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera melalui pemanfaatan potensi yang ada. 

Kepala Rutan Praya M. Syaripuddin Hazri menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai bagian dari pembinaan yang dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan bagi warga binaan.

Baca juga: Kementan Raih Penghargaan Digital Inovation Award 2022

"Melalui kegiatan penanaman sayur dan cabai ini, kami ingin berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan. Selain itu, kami berharap warga binaan dapat memperoleh keterampilan baru yang berguna bagi kehidupan mereka setelah kembali ke masyarakat." Jelas Syarip. 

Kakanwil Ditjenpas NTB Anak Agung Gde Krisna berharap melalui kegiatan tersebut Rutan Praya dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan perubahan positif bagi warga binaan dan mendukung program pemerintah yang lebih luas. (Adb) 

Baca juga: Kunjungi Pupuk Iskandar Muda, Syahrul Yasin Limpo: Cek Kesiapan Suplai Pupuk untuk Petani