Mataram NTB - Sebanyak 25 orang klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Mataram mengikuti Bimbingan Kepribadian, Rabu (24/8) bertempat di Aula Bapas Mataram.
Mengusung tema "Hari Merdeka" kegiatan tersebut merupakan bagian dari Bimbingan Kepribadian yang rutin dan tertuang dalam Petunjuk Operasional Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2022 dengan menghadirkan narasumber mantan narapidana yang saat ini mengelola kelompok kegiatan independen BUNGA SAMPAH LESTARI.
Baca juga:
ASKI NTB Akan Hadir di MotoGP Mandalika
|
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Balai Pemasyarakatan (KaBapas) Kelas II Mataram, Bapak Sudirman, A.Md.IP., S.H.,
Dalam materi yang disampaikan oleh Narasumber, Bapak Juandi setiawan memberikan pengalaman selama menjalani masa pembinaan dalam Lapas Mataram serta upaya menciptakan kegiatan inovatif yang dapat menjadi inspirasi bagi narapidana maupun mantan narapidana untuk memberdayakan potensi lingkungan menjadi sesuatu yang bernilai, produktif dan kompetitif.
Kelompok kegiatan binaan bernama BUNGA SAMPAH LESTARI kemudian beliau bentuk di dalam Lapas Mataram pada tahun 2012 dan saat ini telah merangkul kelompok-kelompok masyarakat dalam pemberdayaan sampah menjadi barang produktif.
Lebih lanjut, Juandi menjelaskan bahwa pembuatan produk hasil kerajinan ia kembangkan dari limbah rumah tangga yang tidak bernilai sehingga dengan zero cost atau tanpa biaya mampu membuat produk yang bernilai jual tinggi.
"Bahan produk ini terbuat dari sampah yang saya pungut dari got, sawah, jalan lalu saya poles, hasilnya zero cost atau tanpa biaya yang terpenting hilangkan rasa gengsi".' ujar Juandi
Sementara itu, KaBapas Mataram, Sudirman, juga menawarkan klien untuk bergabung dalam pelatihan yang akan diadakan kedepannya serta Selama menjalani program integrasi, klien diharapkan tidak melakukan pengulangan pidana karena juga berimbas negatif pada diri klien sendiri.
"Bagi teman-teman yang ingin bergabung dalam kegiatan bimbingan di Bapas Mataram kami siap menerima dan Selama menjalani masa integrasi, saya berharap klien selalu menjauhi hal-hal yang mendekati pada perbuatan pidana apalagi sampai mengulang tindak pidana, " pungkasnya.
Kegiatan Bimbingan Kepribadian diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Zainul Ahzan . Masing-masing klien juga dibagikan sarung sebagai cindramata. Sarung tersebut diharapkan dapat dipergunakan klien untuk beribadah.(Adb)